Wednesday, May 4, 2016

#VoluntripRound2 Dompet Dhuafa



HAI :)

Kali ini saya mau cerita tentang pengalaman saya mengikuti kegiatan #VoluntripRound2 yang diadakan oleh Dompet Dhuafa. Semua berawal dari email yang saya terima dari Dompet Dhuafa mengenai kesempatan untuk menjadi volunteer di kegiatan #VoluntripRound2. Berbekal niat ingin mencoba kegiatan volunteer, saya pun mendaftarkan diri tidak lama setelah saya menerima email tersebut. 

Daftarnya gampang, tinggal nge-klik link yang disediakan lalu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada (misalnya: pertanyaan mengenai data pribadi, pengalaman volunteer, dan motivasi ikut kegiatan voluntrip). Terus terang, saat ngisi formulir, saya ngga serius-serius amat. Hehehe. Udah gitu saya ngga memantau perkembangan pendaftaran #VoluntripRound2, hingga tiba-tiba saya dapat pengumuman bahwa saya diterima menjadi volunteer :D Yeay senang sekali.


PRA-VOLUNTRIP ROUND 2
Ternyata kegiatannya serius kawan. Jadi beberapa hari setelah pengumuman, kami diminta untuk datang ke technical meeting. Di technical meeting kami diberi informasi mengenai gambaran kegiatan voluntrip, lokasi kegiatan voluntrip (MI Al-Khoeriyah, Desa Cintamanik Bogor) pembagian kelompok, dan tugas kami sebagai relawan. Kegiatannya lebih mirip kegiatan baksos dan kelas inspirasi. Kami diberitahukan bahwa nantinya kami akan dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk tinggal di rumah beberapa warga. Selain itu, kami sebagai relawan pun diminta untuk membawakan materi untuk kegiatan “Indoor Teaching”, membawakan materi “Penyuluhan”, dan menjadi pendamping adik di kegiatan “Outdoor Games”. Oh, ada juga kegiatan “Aksi Layanan Sehat”, tapi saya ngga terlibat langsung. Yang terlibat ALS adalah dokter dan rekan-rekan yang bergelut di bidang medis.

Untuk “Indoor Teaching”, kami diminta untuk membawakan materi mengenai Indonesia, mengenalkan berbagai macam profesi, dan memberikan motivasi kepada adik-adik. Sementara itu, untuk kegiatan “Penyuluhan”. Kami diminta untuk memberikan penyuluhan mengenai cara menjaga kebersihan tubuh, cara mencuci tangan yang benar, cara merawat kebersihan gigi, serta penyuluhan mengenai bahaya rokok. Untuk kegiatan “Outdoor Games”, panitia sudah menyiapkan games, kami hanya tinggal menjadi pendamping.
Terus terang, setelah ada pembagian tugas tersebut, saya yang awalnya santai jadi serius :’D Wakakaka.


HARI-H VOLUNTRIP ROUND 2
Sebagai relawan, kami dikelompokkan dengan orang-orang yang berbeda di setiap kegiatan. Tujuannya supaya relawan bisa saling mengenal. Yowislah. Awalnya saya ngga demen-demen amat karena koordinasinya jadi rempong, tapi metode tersebut ternyata OK BANGET. Saya jadi kenal semua relawan voluntrip. 

Pada kegiatan Indoor Teaching, saya sekelompok dengan Rima, Dwi, Fauzi, dan Amira kebagian mengajar adik-adik kelas 3.
Pada kegiatan Penyuluhan, saya sekelompok dengan Aini dan Sanya.
Pada kegiatan Outdoor Games, saya berpasangan dengan Mita.
Sementara itu, saya serumah dengan Ditta dan Silvia.

Untuk kegiatan pengenalan Indonesia, profesi, dan pemberian motivasi, saya, Rima, Dwi, Fauzi, dan Amira, sudah berbagi tugas cetak materi ajar, cetak name-tag, dan lain-lain. Ketika hari-H, kami membawa peta Indonesia, gambar baju adat daerah, gambar landmark/tempat wisata terkenal di Indonesia, dan gambar presiden-presiden Indonesia. Tujuannya supaya adik-adik mengenal bahwa di luar desa mereka, ada pulau-pulau yang dapat mereka eksplorasi, ada orang-orang dari berbagai suku dan latar belakang budaya, ada berbagai tempat menarik yang dapat mereka kunjungi suatu hari (ngga cuma Tanah Abang ya adik-adik ;) ), dan ada orang-orang yang berjuang untuk memimpin Indonesia. Setelah mengenalkan Indonesia, kami beralih ke pengenalan profesi. Kami membawa materi ajar berupa gambar dari berbagai macam profesi. Adik-adik kami kenalkan pada ragam profesi seperti dokter, nakhoda, masinis, pilot, polisi, teknisi, montir, pelukis, penari, dan lain-lain. Kami pun bertanya mengenai cita-cita mereka. Beberapa ada yang malu-malu dan tidak mau menjawab, tapi beberapa ada juga yang menjawab ingin menjadi guru, montir, kyai, dan ustadzah. Nah, sayang banget kami ngga bawa gambar kyai dan ustadzah. Maap yang adik-adik. Mudah-mudahan adik-adik bisa menjadi apa yang adik-adik cita-citakan yaa. Aamin YRA. Di ujung acara, kami memotivasi adik-adik untuk berani menggapai cita-citanya kemudian meminta adik-adik menuliskan keinginan mereka di pohon motivasi. 

Kesan: Hal yang menarik ketika sesi “Indoor Teaching” adalah adik-adik mau mendengarkan kami, berusaha mengingat informasi yang kami berikan, dan mau menjawab pertanyaan kami (meski salah-salah). Hihihi. 

Dengan adik-adik kelas 3

Masih adik-adik kelas 3 :)


Setelah “Indoor Teaching”, tibalah saatnya melakukan kegiatan “Outdoor Games”. Dalam kegiatan tersebut, adik-adik dibagi-bagi ke beberapa kelompok dan ditemani oleh 2 orang kakak relawan. Saya kebagian berpasangan dengan Mita. Kelompok kami ramenya rame betul. Anak-anaknya bersemangat sekali. Ada Uun yang terpilih jadi ketua kelompok, ada Aditya, Jalal, Bunga yang kecil imut ngegemesin, dll. Anak-anaknya kompetitif BANGET. Setelah kalah di pos pertama, adik-adik kelompok saya berusaha keras untuk menang (dan terbukti menang terus hingga akhir pos terakhir). 

Yang paling berkesan adalah pas permainan makan kerupuk. Kerupuknya digantung tinggi banget, sehingga kakak relawan harus menggendong adik supaya adik bisa makan kerupuk. Berhubung kakak relawannya perempuan dua-duanya, nampaknya mereka ngga tega, lalu akhirnya mereka gendong-gendongan. Sementara yang lain gendong-gendongan, Bunga menonton dengan gemasnya di pinggir sambil menyemangati teman kelompoknya. Hehehehe. Melihat adik-adik sangat semangat, saya menawarkan punggung. Saya pikir bakal yang kecil-kecil yang naik ke punggung saya. Eh taunya malah Adit yang naik. Si Adit ini badannya termasuk gede, hampir segede saya :’’’’D mau nangis pas dia manjat, tapi pengen ketawa juga. Ketawa miris. Hahaha. Untung aja saya dibantu adik-adik yang lain ketika mengangkat Adit. Kalo ngga, kakak ngga kuat. Yeah, setelah keliling pos, akhirnya permainan selesai. 

Gendong-gendongan!
Adik-adik belajar sabar dan fokus di permainan ini :D


Setelah kegiatan “Outdoor Games”, jam 14.00 kami mengadakan “Penyuluhan”. Materi untuk penyuluhan sebenarnya sudah diberikan oleh panitia, tetapi kami diberi kebebasan untuk menambah materi-materi yang dirasa perlu dan menggunakan metode sesuai dengan karakteristik anak yang akan kami suluh. Untuk kegiatan penyuluhan, saya sekelompok dengan Aini dan Sanya. Alhamdulillah, Aini adalah dokter gigi, jadi kami ngga perlu bingung mikirin materi ajar. Hihihi. Udah ada expertnya. Aini udah punya lagu tentang cara sikat gigi dan punya alat peraga cara menyikat gigi yang benar. Selain itu, Sanya yang anak IPB ternyata punya kenalan yang tau lagu cara cuci tangan yang benar. Yeay. Happy deh. Jadi, kami tinggal cari materi mengenai cara menjaga kebersihan tubuh dan materi tentang bahaya rokok. Setelah clingak clinguk di Youtube dan nanya-nanya kelompok lain, akhirnya kami sepakat untuk membuat poster sederhana tentang manfaat mandi dan akibat tidak mandi, serta membuat percobaan untuk menunjukkan bahaya rokok. 

Udah mateng banget nih materi, tapi ternyata pas hari-H datanglah hujan :’) jadi kelas penyuluhan yang awalnya mau diadakan di luar dan dikelompokkan berdasarkan kelas, akhirnya diadakan di satu ruangan beratap tapi tak berjendela. Adik-adik dikumpulin semua jadi satu dan kami (relawan) jadi berkolaborasi. Lumayan…yang awalnya harus bawain semua materi, sekarang tinggal berbagi tugas ;) Saya kebagian membawakan materi tentang menjaga kebersihan tubuh, Sanya membawakan materi tentang cuci tangan, Aini dan Mba Wina membawakan materi tentang cara menjaga kesehatan gigi, dan kelompoknya Rima, Dwi, Ayu melakukan demonstrasi bahaya merokok. Tidak lupa, selama kami membawakan materi, relawan lain membantu mengajari nyanyian di depan adik-adik dan meramaikan kegiatan. 

Kesan: Wuah, ternyata adik-adik atentif lho. Mereka mau mengikuti kami bernyanyi, beberapa dari mereka sudah tahu materi yang kami bawakan dan tidak sungkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan kami. Seneng :D 

Oiya, kegiatan penyuluhan itu jalannya paralel dengan ALS. Denger-denger jumlah warga yang datang ke ALS mencapai 150 orang. Dokternya hanya Ditta seorang, tapi untungnya dibantu juga dengan rekan-rekan profesi medis lainnya. Wow banget kaaan. Penyakit warga yang datang ke ALS bervariasi, tapi rata-rata penyakit gatal-gatal dan batpil (batuk pilek). 

Percobaan untuk Membuktikan Bahaya Rokok. Adik-adik pakai masker biar aman.

Setelah seharian berkegiatan dan bermain dengan warga (dan tentunya adik-adik yang ucul), kami pun pulang untuk mandi dan makan. Susah banget buat mandi coy. Ngga semua rumah punya kamar mandi karena warga umumnya masih melakukan MCK di sungai. Untuk itu, saya memutuskan untuk mandi di kamar mandi musholla. Kamar mandi musholla ini pintunya copot :’D jadi kalo mandi, kudu ada yang jagain. Takut-takut kalo ada yang ngintip. Saya pun bekerja sama dengan Ditta untuk bergantian menjaga pintu. AKHIRNYA. Seger banget setelah mandi. Badan jadi terasa ringan dan wangi. 

Malamnya kami berkumpul dengan panitia untuk mengadakan makrab-makraban. Disitu kami memainkan permainan “konsentrasi”. Yang ngga konsen, kena coret cat air. Alhamdulillah, berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa, saya ngga kena coret. Habis kegiatan itu, kami pulang ke rumah singgah masing-masing dan bobo….


Foto di depan Rumah Bu Eem dengan keluarganya :)

Besok paginya, kegiatan kami sudah tidak lagi terlalu melibatkan adik-adik. Meski demikian, banyak adik-adik yang ikutan selama kami berkegiatan. Pagi setelah sarapan, kami membuat kipas sate dengan diajari oleh warga. Beberapa ada yang jago, ada juga yang cemen (saya). Kipasnya seadanya :’D Salah satu yang jago adalah Imam. Tadinya saya ngajarin Imam, tapi ternyata doi lebih cepet paham, selesai duluan, dan kipasnya cakepan. Hahaha. Auk ah Mam. Bodo amat. (kata-kata banyolan khas Imam).

Setelah bikin kipas, kami main games sebentar (lengkap dengan coret-coret muka dan bedak tepung), lalu jalan ke Curug. Curugnya memang bukan curug yang besar, tapi tetap cantik! Ampun deh. Happy banget selama jalan menuju curug. Kami berjalan MENYSURI SUNGAI dan MELEWATI PEMATANG SAWAH. Selama kami berjalan, adik-adik pun ikutan jalan. Bayangkan ya, mereka hanya pake sandal jepit dan beberapa bahkan ngga pakai alas kaki. Ngga ada yang pakai sandal gunung ataupun sepatu trekking, tapi mereka jalannya lincah-lincah dan jago banget. Loncat sana loncat sini. Bahkan, ketika harus manjat bebatuan saat menyusuri sungai, saya ditolong (ditarik) oleh adik-adik itu. Makasih ya dik :’D Daaaan akhirnya sampailah kami di CURUG! YEAAAAY. Adik-adik yang menyertai perjalanan kami ngajak mandi di curug. Awalnya saya ngga mau ikutan mandi karena males bawa pulang pakaian plus sepatu basah. Tapi setelah lama ngeliat adik-adik pada mandi, kemudian ngeliat Randy dan Amel mandi, saya pun ikutan. Rasanya, nyesss. Adem dan bebas banget mandi di curug. Seneng dan udah ngga kepikiran lagi tentang bawaan berat. Ngga peduli dah. Pulang tinggal pulang bawa baju basah. Momen mandi-mandi di curug sama adik-adik dan teman-teman Voluntrip mah kapan lagi kan….

So here we are :) 

Bocah Main Air :D
Foto Bersama di Curug Cintamanik :)

Terima kasih untuk warga Desa Cintamanik yang sudah berpartisipasi dalam kegiatan kam, rekan-rekan panitia Voluntrip 2, Dompet Dhuafa yang sudah memfasilitasi kami, dan tentunya teman-teman volunteer di Voluntrip 2!




Foto dengan Bos Atha
Keluarga Voluntrip 2

PASCA VOLUNTRIP ROUND 2
#VoluntripRound2 ini meninggalkan kesan yang cukup mendalam buat saya. Saya merasa senang bisa berkenalan dengan orang-orang luar biasa dari berbagai macam profesi (sampe sekarang grupnya masih rame. Heran. Rata-rata jomblo kali yak?! xD ), saya merasa senang bisa ketemu dan berbagi dengan adik-adik di MI Al-Khoeriyah, saya merasa senang bisa menginap di rumah Bu Eem yang ramah sekali dan doa buat kami nya panjaaaang sekali, saya merasa senang karena berkesempatan melihat kondisi di Desa Cintamanik dengan segala kelebihan dan kekurangannya, dan saya senang sekaliii karena bisa mengunjungi curug di Desa Cintamanik. 

Buat saya, #VoluntripRound2 ini mengajarkan saya untuk mensyukuri hal-hal sederhana dalam hidup. Kemudahan yang sehari-hari saya rasakan (mau mandi tinggal puter keran langsung ngocor air bersih, kamar mandi tertutup ngga perlu ada yang jaga, mau minum air dingin tinggal buka lemari es, kalo kepanasan tinggal nyalain kipas/AC, jalan kesana kemari banyak pilihan moda transportasi, cari sekolah yang layak mudah, tempat tinggal yang layak ada, mudah mengakses layanan kesehatan, kerja freelance dengan gaji yang cukup buat hidup, orangtua yang sabar dan melindungi kita, teman yang peduli, dll) sebenarnya adalah kemewahan yang seringkali luput untuk disyukuri.

Perjalanan ini jadi reminder pribadi buat saya. Malu lah kalo ngeluh melulu dan ngerasa ngga punya apa-apa. Ternyata, dengan jalan sedikit ke pinggiran Jakarta, masih banyak saudara-saudara yang hidup dalam kesederhanaan dan keterbatasan.

Yuk bersyukur dan berbagi sesuai dengan kemampuan+kesediaan kita!


NB: Lagu penyuluhan saya lampirkan di postingan berikutnya. Silahkan digunakan dengan bijak :)


 



2 comments:

  1. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    ReplyDelete
  2. kalau jadi volunteer gitu untuk makan dan ongkos transport di danai atau dengan uang sendiri ya ka?

    ReplyDelete